Kamis, 15 Mei 2014

40 NASEHAT UNTUK KESUKSESAN HIDUP


1. Hendaklah engkau mempunyai wirid harian dari kitabullah tidak kurang dari satu juz. Usahakan mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari.

2. Hendaklah engkau membaca Al-Qur’an dengan baik, memperhatikannya dengan seksama dan merenungkan artinya. 

3. Hendaklah engkau mengkaji Sirah Nabi dan sejarah para generasi salaf. Banyak membaca hadist Rasulullah saw, minimal hafal 40 hadist dalam Al-Arba’in An-Nawawiyah. Dan juga mengkaji pokok-pokok aqidah dan fiqih. 

4.Hendaklah engkau bersegera melakukan general check up secara berkala atau berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu. Disamping itu perhatikan faktor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh serta hindarilah faktor-faktor penyebab lemahnya kesehatan. 

5. Hendaklah engkau menjauhi sikap berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh, dan minuman perangsang lainnya. Hindarkan sama sekali rokok. 

6. Hendaklah engkau perhatikan kebersihan dalam segala hal baik tempat tinggal, pakaian, makanan, minuman, badan dan tempat kerja, karena agama ini dibangun di atas dasar kebersihan. 

7.Hendaklah engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta. 

8.Hendaklah engkau menepati janji, jangan mengingkarinya, bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi. 

9.Hendaklah engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan dalam menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri dan dapat menguasainya dalam keadaan marah sekalipun.

10. Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius. Namun janganlah keseriusan itu menghalangimu dari canda, senyum dan tawa.

11. Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang sensitive dan peka oleh kebaikan dan keburukan. Hendaklah engkau juga bersikap rendah hati dengan tanpa menghinakan diri, tidak bersikap taklid dan tidak terlalu berlunak hati.

12. Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada setiap situasi. Jangan kemarahan melalaikanmu dari berbuat kebaikan, jangan permusuhan membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik. Berkata benar meskipun itu merugikan orang yang paling dekat denganmu.

13. Hendaklah engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktivitas sosial. Bahagia jika dapat mempersembahkan bakti kepada orang lain, gemar membesuk orang sakit, membantu yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah dan meringankan derita orang yang terkena musibah.

14. Hendaklah engkau berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada manusia maupun binatang, berprilaku baik dalam berhubungan dengan semua orang, menjaga etika-etika sosial Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar, memberi tempat kepada yang lain dalam majelis, tidak memata-matai, tidak menggunjing, tidak mengumpat, meminta izin jika masuk maupun keluar rumah dan lain-lain.

15. Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis, serta memperbanyak membaca koran, majalah atau tulisan lain. Bangun perpustakaan khusus, seberapapun ukurannya, konsentrasilah terhadap spesifikasi keilmuan dan keahlianmu jika engkau seorang spesialis, dan kuasailah persoalan Islam secara umum yang dengannya dapat membangun persepsi yang baik untuk menjadi referensi bagi pemahaman terhadap tuntutan fikrah.

16. Hendaklah engkau memiliki usaha ekonomi yang mandiri, betapapun kecil, dan cukupkanlah dengan apa yang ada pada dirimu betapapun tingginya kapasitas keilmuan.

17. Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri dan jadikanlah dia sebagai sesempit pintu rezeki namun jangan pula engkau tolak jika diberi peluang untuk itu. Jangan engkau melepaskannya kecuali jika ia benar-benar bertentangan dengan tugas dakwahmu.

18. Hendaklah engkau perhatikan tugas-tugasmu secara cermat dan berkualitas.

19. Hendaklah engkau penuhi hakmu dengan baik, penuhi hak-hak orang lain dengan sempurnan dan janganlah menunda-nunda pekerjaan.

20. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari judi dengan segala macamnya, apapun maksud di baliknya.Jauhi mata pencaharian yag haram, betapapun keuntungan besar yang ada di baliknya.

21. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu dan sucikan ia sama sekali dari riba.

22. Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam. Engkau pun hendaklah menjaga setiap keping mata uang agar tidak jatuh ke tangan orang non-Islam dalam keadaan bagaimanapun. Janganlah makan dan berpakaian kecuali produk negeri Islammu sendiri.

23. Hendaklah engkau memiliki kontribusi finansial dalam dakwah, engkau tunaikan kewajiban zakatmu dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk orang yang meminta dan yang kekurangan, betapapun kecil penghasilanmu.

24. Hendaklah engkau menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan masa-masa sulit, betapapun sedikit dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk mengejar kesempurnaan.

25. Hendaklah engkau menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam setiap aspek kehidupanmu. Jagalah sunah dalam setiap aktivitas tersebut.

26. Hendaklah engkau memboikot peradilan peradilan yang tidak Islami, demikian juga penerbitan-penerbitan, organisasi-organisasi, sekolah-sekolah dan segenap institusi yang tidak mendukung fikrahmu secara total.

27. Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akherat dan bersiap-siap untuk menuju ridlo Allah dengan tekad yang kuat, serta mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak ibadah sunah, memperbanyak dzikir (hati dan lisan), dan berusaha m engamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesepatan.

28. Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam keadaan berwudlu (suci) di sebagian besar waktumu.

29. Hendaklah engkau melakukan sholat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid.

30. Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji. Kerjakan sekarang juga jika kamu telah mampu.

31. Hendaklah senantiasa menyertai dirimu niat jihad dan cinta mati syahid. Bersiaplah untuk itu kapan saja kesempatan untuk itu tiba.

32. Hendaklah engkau senantiasa memperbaharui taubat dan istghfarmu. Berhati-hatilah terhadap dosa kecil, apalagi besar. Sediakanlah-untuk dirimu-beberapa saat untuk mengintropeksi diri terhadap apa-apa yang telah dilakukan, yang baik maupun yang buruk. Perhatikan waktumu, karena waktu adalah kehidupan itu sendiri. Janganlah engkau pergunakan ia-sedikitpun- tanpa guna dan janganlah engkau ceroboh terhadap hal-hal yang syubhat agar tidak jatuh ke dalam kubangan yang haram.

33. Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kemampuan dengan bersungguh-sungguh agar engkau dapat menerima tongkat kepemimpinan. Hendaklah engkau menundukkan pandanganmu, menekan emosimu, dan memotong habis selera-selera rendah dari jiwamu. Bawalah ia hanya untuk menggapai yang halal dan baik, serta hijabilah ia dari yang haram dalam keadaan bagaimanapun.

34. Hendaklah engkau jauhi khamer dan seluruh makanan atau minuman yang memabukkan sejauh-jauhnya.

35. Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan persahabatan dengan orang yang rusak serta jauhilah tempat-tempat maksiat.

36. Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng bermaksiat, jangan sekali-kali mendekatinya, serta jauhi gaya hidup mewah dan bersantai-santai.

37. Hendaklah engkau mengetahui teman pergaulanmu satu persatu dengan pengetahuan yang lengkap dan kenalkanlah dirimu kepada mereka dengan selengkap-lengkapnya. Tunaikanlah hak-hak ukhuwah mereka dengan seutuhnya, hak kasih sayang, penghargaan, pertolongan dan itsar. Hendaklah hadir di majlis mereka, tidak absen kecuali ada udzur darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam pergaulanmu dengan mereka.

38. Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun, sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat bagi fikrohmu.

39. Hendaklah engkau menyebarkan dakwahmu di manapun dan memberi informasi kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu. Jangan engkau berbuat sesuatu yang berdampak strategis kecuali dengan seijinnya.

40. Hendaklah engkau senantiasa menjalin hubungan, baik secara ruhani maupun ‘amali dengan jamaah dan menempatkan dirimu sebagai “tentara yang berada di tangsi yang tengah menanti instruksi komandan”.

(By IMAM HASAN AL-BANNA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar