Keluarga (bahasa Sansekerta: "Kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berati "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
Setiap keluarga pada umumnya mendambakan adanya kesejahteraan dalam rumah tangganya, setiap pasangan suami-istri mendambakan keharmonisan dalam etika dan moral yang di berlakukan dalam suatu keluarga untuk mencapai keluarga yang sejahtera, oleh karena itu peran keluarga dalam membentuk kepribadian anak sangatlah berpengaruh besar.
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh adanya hubungan perkawinan atau darah, keluarga yang terdiri dari ayah-ibu dan dan anak. Pada kehidupan keluarga inti terdapat berbagai norma, aturan yang terkandung di dalamnya. Seperti misalnya nilai keagamaan, sopan santun (tata krama) kejujuran dan lainnya, meskipun kadang kala penerapan nilai itu mengalami kesulitan atau hambatan, akan tetapi nilai-nilai itu kiranya sangat mendukung suatu keluarga dalam mempersiapkan dan mewujudkan sumber daya yang berkualitas.
Keadaan yang ada dalam tiap-tiap keluarga berbeda-beda pula satu sama lain. Ada keluarga yang kaya (berkecukupan tinggi), ada keluarga yang kurang mampu (berkecukupan rendah), ada keluarga besar (banyak memiliki anggota keluarganya), ada pula keluaraga kecil. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tentram dan nyaman, ada pula keluarga yang selalu gaduh, senang bercekcok dan sebagainya. Dengan itu keadaan dalam setiap keluarga yang bermacam-macam seperti itulah yang nantinya akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadapat pendidikan anak.
Sejak kecil anak dipelihara dan dibesarkan oleh dan dalam keluarga. Segala sesuatu yang ada dalam keluarga, baik yang berupa benda-benda dan orang-orang serta peraturan-peraturan dan adat-istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat berpengaruh dan menentukan beragam perkembangan anak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam mendidik anak :
1. Jangan melemahkan/mematahkan semangat anak dalam usahanya untuk bersikap mandiri
Dalam hal ini masih banyak orang tua yang selalu menganggap anaknya itu masih kecil, belum dapat berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga orang tua kerap kali melarang anaknya itu melakukan hal ini-itu. Karena biasanya larangan yang dianggap oleh beberapa bagian orang tua merupakan alat mendidik yang paling berpengaruh besar karna si anak biasanya akan nurut. Padahal cara itu salah sebab mental anak yang sering dilarang untuk melakukan ini itu sejak kecil nantinya perkembangan jasmani dan rohaninya akan terhambat.
2. Jangan menjatuhkan/memalukan/mengejek anak di depan orang lain
Disadari atau tidak disadari secara langsung terkadang sebagian orang tua kerap sekali menjatuhkan/memalukan/mengejek anak di depan orang lain. Karena bagi sebagian orang cari ini merupakan cara yang dapat mendatangkan hasil. Misal membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain dengan memuji anak orang lain secara berlebihan di depan orang lain, dan bisa menimbulkan bahan tertawaan. Sehingga anak akan merasa tidak pede karna mentalnya dijatuhkan.
3. Jangan selalu membeda-bedakan dan berlaku "Pilih Kasih"
Hal ini juga sering terjadi, dan biasanya terjadi di dalam keluarga sendiri. Seperti perlakuan yang menonjol dengan membedakan anak yang besar dan anak yang kecil maupun antara anak laki-laki dan anak perempuan. Hal ini akan menimbulkan kecemburuan dan pemikiran negatif.
4. Jangan memanjakan anak
Biasanya seorang anak yang sering dimanjakan didalam rumah biasanya pada saat berada jauh dari rumah maka akan timbul rasa kurang tanggung jawabnya. Seperti selalu bersandan dan minta pertolongan kepada ornag lain, merasa diri tidak sanggup dan sebagainya. Tidak memanjakan anak bukan berati kita tidak memperdulikannya, karena anak yang tidak diperdulikan atau kurang terpelihara oleh orang tuanya, akan merasa bahwa dirinya itu rendah tak berharga, merasa diasingkan oleh orang lain, dan sebagainya. Akibatnya, anak akan bebuat semaunya.
Keadaan yang ada dalam tiap-tiap keluarga berbeda-beda pula satu sama lain. Ada keluarga yang kaya (berkecukupan tinggi), ada keluarga yang kurang mampu (berkecukupan rendah), ada keluarga besar (banyak memiliki anggota keluarganya), ada pula keluaraga kecil. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tentram dan nyaman, ada pula keluarga yang selalu gaduh, senang bercekcok dan sebagainya. Dengan itu keadaan dalam setiap keluarga yang bermacam-macam seperti itulah yang nantinya akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadapat pendidikan anak.
Sejak kecil anak dipelihara dan dibesarkan oleh dan dalam keluarga. Segala sesuatu yang ada dalam keluarga, baik yang berupa benda-benda dan orang-orang serta peraturan-peraturan dan adat-istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat berpengaruh dan menentukan beragam perkembangan anak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam mendidik anak :
1. Jangan melemahkan/mematahkan semangat anak dalam usahanya untuk bersikap mandiri
Dalam hal ini masih banyak orang tua yang selalu menganggap anaknya itu masih kecil, belum dapat berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga orang tua kerap kali melarang anaknya itu melakukan hal ini-itu. Karena biasanya larangan yang dianggap oleh beberapa bagian orang tua merupakan alat mendidik yang paling berpengaruh besar karna si anak biasanya akan nurut. Padahal cara itu salah sebab mental anak yang sering dilarang untuk melakukan ini itu sejak kecil nantinya perkembangan jasmani dan rohaninya akan terhambat.
2. Jangan menjatuhkan/memalukan/mengejek anak di depan orang lain
Disadari atau tidak disadari secara langsung terkadang sebagian orang tua kerap sekali menjatuhkan/memalukan/mengejek anak di depan orang lain. Karena bagi sebagian orang cari ini merupakan cara yang dapat mendatangkan hasil. Misal membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain dengan memuji anak orang lain secara berlebihan di depan orang lain, dan bisa menimbulkan bahan tertawaan. Sehingga anak akan merasa tidak pede karna mentalnya dijatuhkan.
3. Jangan selalu membeda-bedakan dan berlaku "Pilih Kasih"
Hal ini juga sering terjadi, dan biasanya terjadi di dalam keluarga sendiri. Seperti perlakuan yang menonjol dengan membedakan anak yang besar dan anak yang kecil maupun antara anak laki-laki dan anak perempuan. Hal ini akan menimbulkan kecemburuan dan pemikiran negatif.
4. Jangan memanjakan anak
Biasanya seorang anak yang sering dimanjakan didalam rumah biasanya pada saat berada jauh dari rumah maka akan timbul rasa kurang tanggung jawabnya. Seperti selalu bersandan dan minta pertolongan kepada ornag lain, merasa diri tidak sanggup dan sebagainya. Tidak memanjakan anak bukan berati kita tidak memperdulikannya, karena anak yang tidak diperdulikan atau kurang terpelihara oleh orang tuanya, akan merasa bahwa dirinya itu rendah tak berharga, merasa diasingkan oleh orang lain, dan sebagainya. Akibatnya, anak akan bebuat semaunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar